Oktober 02, 2015

Tak selamanya

Terkadang setiap pilihan tidak harus sama, namun tetap bersinergi...seperti memilih peran dalam sebuah cerita kabaret.. tidak semua orang mesti harus menjadi tokoh utama. Seorang tokoh utama sudah pasti dia adalah orang yang terpilih dan unggul dari yang lain, namun bukan berarti peran pembantu atau figuran tidaklah penting.

Nah, begitu pula dalam kehidupan nyata. Tidak semua orang harus dominan. Tidak semua orang harus tampil dalam serangkaian acara atau event kemahasiswaaan. Perlu steering commitee, pelindung dan penanggung jawab acara. Tidak semua harus menjadi seksi acara atau seksi publikasi dan dokumentasi.  Nah itulah mengapa ketika dulu di jaman rosululloh saw, rosululloh saw tidak menghapuskan sifat keras Umar bin khattab atau merubah sifat lembut Abu bakar Ash-Shiddiq.. Saya jadi teringat bagaimana Rosululloh saw mendidik Wahsy, dulu sahabat sampai mengikuti wahsy karena penasaran dengan cara Rosululloh saw membimbingnya. Kenapa wahsy hanya di perintahkan rosululloh saw untuk berkata jujur? padahal wahsy bertanya kepada rosululloh saw bagaimana jika ia ingin melakukan sebuah kemaksiatan. Nah itulah, cara rosululloh saw membimbing seorang yang dulunya penuh dengan dosa dan kemaksiatan menjadi seorang yang taat.. Rosululloh saw tidak serta merta menghardik Wahsy, tetapi mengarahkannya untuk berpikir. Karena setelah dipikir ketika wahsy hendak bermaksiat Wahsy ingat nasihat rosululloh saw untuk brkata jujur, maka ia pun belajar untuk menjadi malu dalam melakukan kemaksiatan.
Oleh karena itu, ukuran keimanan seseorang bukanlah manusia yang dapat mengukurnya, sebab penilaian manusia tidaklah sempurna, berbeda dengan penilaian Alloh. Setiap pahala tidak akan pernah ada yang tertukar dan setiap tanggungjawab dipikul oleh orang yang melakukan perbuatan dan sikap yang ia tunjukan.
Disitulah kita belajar bahwa hidayah, taufik dan inayah Alloh tidaklah pilih kasih.  jangan pernah melihat oranglain dengan memincingkan mata. jangan pernah berlaku sombong dengan apa yang kita lakukan karena ukuran penilaian diri itu berbeda dengan penilaian Alloh. Boleh jadi kita membenci sesuatu padahal itu baik untuk kita, dan boleh jadi kita menyukai sesuatu padahal itu buruk bagi kita, maka jangan lupa untuk menyerahkan segala sesuatu itu pada Alloh. jangan lupa untuk memohon petunnjuk Alloh swt sebelum melakukan sesuatu, agar selalu dalam lindungan dan bimbingannnya.
Wallohu 'alam bis shawab




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...